What a friend truly is...


When we honestly ask ourselves which person in our lives means the most of us, we often find that it is those who, instead of giving advice, solutions, or cures, have chosen rather to share our pain and touch our wounds with a warm and tender hand.

Henri Nouwen





And she did it...
she touched my heart with her warm and tender hand...





Pertemuan pertama kami sekitar 6 tahun yang lalu, tahun 2006.

First impression??

BAD!

Dia adalah tipe orang yang pertama kali akan aku jauhi.

Sumber masalah.





Sebagai orang yang paling menghindari masalah, orang dengan medan magnet masalah yang kuat seperti ini tidak akan pernah masuk ke dalam  friend list-ku.





Namun.

Tanpa aku tahu sebabnya.

Tahun itu kami selalu bersama.

Tahun berikutnya kami menjadi kian dekat.

Aku merasakan keanehan yang ganjil.

Namun aku merasa nyaman berada di dekatnya. 

Ada sesuatu hal yang sangat menarik di dalam dirinya.

Sesuatu yang membuatku tidak bisa meninggalkannya.





Dua tahun berlalu, kami menempuh jalan yang berbeda, kami masuk  universitas 
yang berbeda. Hal ini menyebabkan hubungan kami tidak sedekat dulu, yaitu saat kami dapat bertemu 5 hari dalam seminggu di sekolah. Namun demikian, selalu terjalin komunikasi di antara kami. Dia dengan masalah-masalahnya dan aku dengan dunia kecilku.




Tahun demi tahun berlalu..

Hubungan kami tetap sama..

Dia dengan masalah-masalahnya dan aku dengan dunia kecilku..

Sampai, dua tahun yang lalu..

Hubungan kami memasuki sebuah dimensi yang berbeda..

Sebuah dimensi dimana setiap bagian dalam diri kami berubah..

Bukan dia dengan masalah-masalahnya dan aku dengan dunia kecilku..

Tapi, 






Kami, 

Sebagai sahabat..








Ya, Dia yang keras kepala, penuh dengan masalah, berpendirian teguh namun rapuh itu perlahan-lahan berubah..

Dia yang awalnya tidak akan pernah aku masukkan ke dalam friend  list-ku, tanpa aku tahu sebabnya, sudah aku masukkan secara tidak sadar ke dalamnya.

Bahkan, kini secara sadar aku memasukkannya ke dalam ruang yang lebih dalam lagi, dimana hanya ada segelintir orang di dalamnya..




ruang itu bernama ruang SAHABAT




Dia ada di sana.

Mengisi ruang tersebut dengan caranya yang unik.

Cara dimana dia dapat menyentuh hatiku yang dingin dengan kehangatannya.

Menghancurkan dinding-dinding es yang dingin yang selama ini diam kaku di dalam hatiku.

Bahkan dari seorang gadis yang keras kepala dan penuh masalah ini aku belajar banyak hal.

Belajar bagaimana menjadi seorang teman.

Belajar untuk memberi.

Belajar untuk menerima kekurangan diri sendiri.

Belajar untuk mencintai diri sendiri.

dan 

Belajar untuk berubah ke arah yang lebih baik lagi.

Menjadi putri-putri kesayangan Tuhan.









Happy 23rd Birthday

My bestfriend and my dear sister

Yoshi









Terima kasih karena tidak pernah menyerah untuk menjadi sahabatku,

dan jangan pernah menyerah untuk hidup kita.

Karena hidup kita indah dan berharga di tangan Tuhan ^_^






Aku sadar bahwa ketika 6 tahun yang lalu aku tidak menghapusmu dari friend list-ku, mendengar dirimu mengetuk pintu hatiku, dan membiarkan dirimu dan masalah-masalahmu masuk dalam hidupku.




Itu adalah rencana Tuhan 

^_^

Dan aku tidak akan pernah menyesal bahwa aku sudah membuka pintu hatiku untuk menyambutmu 

^_^


A Friend Loves at All Times, and a Brother is Born For Adversity
Proverbs 17:17



With Love,
Esther Irma E.































Comments