Caleb and The Promisen Land, Part #1


Pagi ini aku datang ke bukit ini sendirian, tidak bersama siapapun, tidak juga bersama dengan sahabatku, Yosua. Saat ini yang aku inginkan adalah sebuah kesendirian, sebuah tempat yang sunyi. Bahkan, rasanya, hari ini aku tidak begitu menginginkan kehadiran Allah, walaupun aku tahu Ia selalu hadir.





30 tahun..
Ya, sudah 30 tahun aku menunggu..
Menunggu akan tanah yang Ia janjikan untukku, 30 tahun yang lalu,,





Aku masih sangat ingat rasanya, ketika hati ini dipenuhi dengan sukacita akan janji itu.
Janji bahwa aku akan sampai ke tanah perjanjianku.
Sebuah tempat yang benar-benar tidak bisa aku lukiskan dengan kata-kata.
Penuh dengan susu dan madu, penuh dengan segala hal yang baik.
Bahkan ketika pertama kali kaki ini menjejak tanah itu, 30 tahun yang lalu, aku sudah bisa merasakannya, di sini,




Ini dia

Ya, ini dia janji itu




Desiran di hatiku kala itulah yang membuatku melupakan segala-galanya. 
Yang terlihat di depan mataku adalah tanah itu, tanah perjanjianku!

Aku tidak lagi melihat raksasa-raksasa yang mengelilinginya.
Yang aku lihat adalah Allah yang besar yang memberikan sukacita-Nya padaku.

Dan sejak itu, aku selalu memegangnya.


Ya, memegang janji-Nya untukku








30 tahun sudah berlalu semenjak itu.
Dulu aku masih sangat muda, penuh dengan gairah, penuh dengan semangat.
Aku pun masih sangat kuat.
Tidak ada rasa takut sedikit pun melawan binatang-binatang buas maupun raksasa-raksasa itu.


Tapi, 

30 tahun..

30 tahun adalah waktu yang sangat lama..


1 tahun...

2 tahun...

10 tahun...

15 tahun...

20 tahun...

Aku masih bisa menantinya dengan penuh semangat, namun tahun-tahun ini adalah tahun-tahun yang berat.

Kami. 
Ya, aku dan Yosua sudah tidak muda lagi, kami sudah tidak lagi sekuat dulu.
Aku bahkan meragukan diriku mampu melawan raksasa-raksasa itu saat ini.


Rasanya sangat lelah
Menanti itu











Pagi ini aku melayangkan pandangku kembali dari atas bukit ini..
Memandang tanah itu..
Terhampar luas di depanku..
Sangat dekat..
Sangat dekat..
Sangat dekat..
Sangat dekat..




Ya, sangat dekat…


TANAH ITU...




Bilangan 14:24
Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.


Regards,
Esther Irma E.




Comments