Sepenggal Kisah di HARI AYAH
27 Mei 2012
–at the zoo-
Aku tidak pernah
menyangka. Kepergian hari itu akan menjadi momen spesial. Di tengah lautan
manusia yang sedang menghabiskan waktu liburan, aku melihat seorang gadis kecil.
Tangan mungilnya menggenggam erat tangan sang ayah. Sesekali ia menunjuk ke arah
binatang-binatang di dalam kandang dan aku dapat mendengar celoteh lucu dan
pertanyaan serba ingin tahunya yang dilontarkan pada ayahnya yang menatapnya
dengan tatapan sangat lembut.
Aku pun teringat. Aku pernah
menjadi gadis kecil itu. Tempat itu menyimpan banyak kenangan. Saat seusianya,
aku dan keluarga yang tinggal di Sumatera Barat beberapa kali mengunjungi
keluarga besar di kota ini. Kebun binatang otomatis selalu menjadi destinasi langganan
kami. Di usia yang penuh kemanjaan itulah, aku selalu minta gandeng bahkan
digendong ke pundak Papa. Di pikiranku saat itu, tidak pernah terbayangkan
betapa Papa mungkin keberatan memanggul badanku yang memang relatif bongsor. Aku
tidak mempedulikan hal lain. Aku sibuk menjelajah dan bertanya pada Papa
tentang binatang-binatang di sana. Papa, tentu saja, meladeni setiap pertanyaan
dengan senyum dan pandangan matanya yang hangat. Terkadang pandangan matanya
yang hangat itu berubah menjadi pandangan galak saat ia melihatku melakukan
kebiasaan buruk, yap, nail-biting.
21 Juni 2015
-at the church-
Aku tidak pernah
menyangka. Kepergian hari itu akan menjadi momen spesial. Di tengah-tengah
ibadah, sedang diadakan penyerahan anak, yaitu menyerahkan anak-anak kecil
kepada Tuhan. Aku dapat mendengar satu persatu nama anak dan orang tuanya
dipanggil untuk didoakan sesuai nama pemberian orang tua masing-masing. Sangat
menyenangkan saat mendengarkan doa untuk masing-masing anak. Ya, nama adalah
sebuah doa.
Aku pun teringat. Aku
pernah menjadi anak-anak itu. Terlintas dalam ingatan akan Papa yang selalu
penuh mimpi. Bagaimana Papa selalu berkata bahwa aku akan menjadi insinyur sedari
aku kecil. Bahkan, mimpi dan doanya itu tersemat pada namaku, IRMA. Singkatan
dari IR, yang diambil dari Ir. yang beberapa tahun lalu adalah gelar untuk
sarjana teknik atau insinyur dan Ma, singkatan dari masyarakat. Papa selalu
menekankan hal yang sama berulang kali, bahwa Irma nantinya akan menjadi
insinyur yang berguna untuk bangsa dan negara.
Tidak berhenti sampai
membuat putri kecilnya ini mempercayai impiannya, Papa juga selalu mendorongku
untuk terus belajar dan rajin membaca. Sejak kecil, aku selalu dibelikan banyak
buku dan majalah. Aku juga selalu dibawanya pergi berdinas yang selalu aku anggap
sebagai petualangan kami. Berinteraksi langsung dengan masyarakat, bahkan
bersentuhan dengan alam, sampai berakhir dengan makan-makan besar dan belanja
oleh-oleh. Petualangan-petualangan yang selalu aku rindukan.
***
Hidupku diawali dari
sebuah impian seorang pria berjiwa besar. Impian di balik nama itu selalu
tersemat dan terpatri di hati. People.
Nation. Build something for them (even not as engineer) will always be my
passion, Dad. Walaupun telat satu hari, let
me say Happy Father’s Day for you in heaven, my best Day in the world. I love
you so much.
Tidak ada ayah yang
sempurna, mungkin ayahmu tidak seperti ayah-ayah orang lain. Mungkin ayahmu
sering membuatmu sakit hati, tapi jika masih diberi kesempatan, kenapa tidak
mulai berkata, “I Love You” untuknya?
Untuk yang sudah tidak punya kesempatan itu, mengingat setiap momen bahagia
bersama dan jasa mereka untuk hidup kita seharusnya tidak membuat kita sedih,
tapi bangga. Terlebih dari momentum hari ayah, untuk kita semua, ada satu ayah
yang akan selalu mengasihi kita dengan sempurna, namanya Bapa di Surga. Jika ayah di dunia tidak bisa mengasihimu dengan
baik, bahkan sering menyakitimu, ingat bahwa Bapa di Surga dapat memelukmu dengan kasih-Nya. Dia akan
memampukanmu untuk mencintai ayahmu, sebenci apapun kamu dengannya. Jika kamu
kesepian karena sudah tidak ada ayah atau bahkan tidak pernah merasakan cinta
seorang ayah, ingat bahwa Bapa di Surga selalu menemani-Mu. Kamu tidak pernah
sendirian.
Selamat Hari Ayah Sedunia
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada
orang-orang yang takut akan Dia
Mazmur 103:13
Esther Irma E.
22 Juni 2015
19.35 WIB
Jogjakarta
Love this :)
ReplyDeleteThank you mom, lama engga nulis di blog juga nih :)
ReplyDelete