Negative Thinking Part #1 "Twilight in Sangiang"




Matahari terbenam yang sangat cantik, kan? ^^ 
 
Dalam satu hari, kapan waktu yang paling kamu sukai?



Fajarkah? Malam hari dengan bulan dan bintang yang bertaburan di langit? atau tengah hari dengan matahari yang bersinar terik?

Kalau aku..



Aku paling suka SENJA ^^
 
Semburat-semburat merah dan orange yang menghias langit..
Angin sejuk yang menerpa wajahmu..
Awan-awan yang bisa kaulukis dengan warna pastel yang lembut..
Matahari yang perlahan turun dan menghilang..



Menikmati senja entah mengapa membuat hati ini meluap penuh dengan kelegaan ^^
Dan senja yang indah ini hanya bisa kita lihat dalam waktu yang sangat singkat..
 
 




Foto tersebut adalah salah satu senja yang paling aku sukai.. Senja di Sangiang ^_^

Mengenang 1 tahun KKN yang sudah berlalu, aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman berharga yang aku dapat saat KKN di Desa Sangiang, Bima, Nusa Tenggara Barat bulan Juli-Agustus tahun lalu.
 
Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat aku dan kawan-kawan bersama-sama naik ke bukit di belakang desa pada suatu sore. Setelah melalui pendakian yang cukup melelahkan, rombongan kami yang ditemani oleh anak-anak desa setempat akhirnya sampai ke puncak bukit di mana kami dapat melihat pantai yang ada di desa dengan sangat jelas.
 
Lalu.. sudah bisa ditebak, tentu saja kami berfoto-foto ria di sana =) Karena aku tidak begitu suka berfoto, akhirnya setelah cukup lelah berfoto, aku duduk-duduk menikmati pemandangan pantai dari atas bukit. Tiba-tiba, mataku tertuju pada sebuah jalan kecil di mana anak-anak desa yang menemani kami sibuk mencari buah-semacam-ceri-yang-aku-lupa-namanya di sana.


 
Karena sudah mulai bosan, akhirnya aku mengikuti mereka, masuk ke dalam hutan yang dipenuhi pepohonan meranggas. Saat itu, aku ditemani juga oleh dua orang temanku, Rama dan Berlin.
 
Setelah berjalan agak jauh, kami sampai di perbatasan bukit yang curam. Dari sana aku dapat melihat gua-gua, atau karombo dalam bahasa Bima, serta yang tidak kalah indahnya adalah lukisan pantai, pulau, serta gunung Sangiang yang begitu memanjakan mata.
 
Terpukau oleh lukisan indah itu, aku duduk di tepi tebing. Cukup lama aku duduk termenung di situ dengan hati meluap penuh rasa syukur yang tak terucapkan, memikirkan betapa beruntungnya aku bisa menikmati lukisan ciptaan Tuhan yang sangat indah itu.
 
Setelah agak lama menikmati pemandangan, matahari pun mulai menurunkan tirainya, kami memutuskan untuk pulang ke desa. Kami berjalan turun bukit dengan inisiatif mencoba jalan lain, tidak ikut teman-teman yang lain. Kami memutar turun tebing, menjelajahi bukit menuju arah pantai, sampai akhirnya nanti tembus ke desa tempat KKN kami. Kami tidak takut tersesat karena kami dipandu oleh tour-guide handal, anak-anak desa ^^
 
Walaupun melelahkan, berjalan turun dan naik bukit selalu menjadi kesenanganku karena aku suka menikmati alam, terutama pemandangan indahnya secara langsung. 

Saat sedang asik berjalan, tiba-tiba anak-anak desa dan temanku, Rama berseru, 

“Ada babi hutan, babi hutan!”

Sontak saja aku dan Berlin terkejut. Aku langsung berlari dengan lebih cepat. Saat berlari itu, aku dan Berlin harus melewati ranting-ranting pepohonan yang sudah kering dan alhasil tangan dan kakiku penuh goresan di sana sini. Aku waktu itu sangat ketakutan, takut bertemu dengan babi itu, takut diterjang dengan taringnya yang tajam, terluka, bla bla bla.. Spontan, di dalam pikiranku langsung terputar sebuah film.. Bagaimana kalau terjadi hal-hal yang buruk pada kami, tidak bisa bertemu lagi dengan keluarga dan teman-temanku di jogja, bla bla bla, dan itu aku pikirkan sambil berlari.
 
Setelah sudah berlari cukup jauh dan merasa cukup aman, aku baru menyadari bahwa ternyata aku tidak bertemu dengan babi itu. Bisa jadi babi itu tidak benar-benar nyata, bisa jadi anak-anak desa itu salah dengar atau salah lihat. Akhirnya kami hanya bisa tertawa dan dalam hati aku berpikir betapa konyolnya pikiranku tadi, hahahahahhaaa..
 
Hasil dari pikiran buruk dan ketakutanku saat itu adalah goresan-goresan perih di tangan dan kakiku, serta, aku kehilangan momen yang sangat berharga untuk menikmati perjalanan tadi. Dengan tertawa kami berjalan pulang, menuruni tebing, dan menikmati indahnya senja di pantai.




Efek dari pikiran negatif itu luar biasa yah ^^

Hanya dari sebuah perkataan, bisa dari orang lain, atau perkataan yang kita gemakan di dalam pikiran kita sendiri, bisa memunculkan sebuah film yang negatif dalam pikiran kita. Padahal, jika kita bisa berpikir dengan jernih dan memeriksa kebenarannya, ternyata hal yang kita khawatirkan tidaklah sebesar pikiran negatif kita.

Khawatir akan banyak hal.. 
Khawatir akan hal-hal yang jauh di depan.. 
Dan
Hanya dengan sebuah PERKATAAN.. 

Voila, sebuah film langsung terputar di pikiran kita..
Menimbulkan mimpi buruk dalam hidup kita..
dan, bahkan yang paling parah, kita kehilangan IMAN kita.

So, don’t ever lose the precious moment just because your negative thoughts ^^
Every moment is special, enjoy it ^^



"Therefore I say to you, do not worry about your life...
Which of you by worrying can add one cubit to his stature?"
-Matthew 6:25a, 27-


Hepi Blessed Sunday =)

Regards,
Esther Irma E.


Comments

Post a Comment